Karim Benzema mengenang kembali masa ketika ia masih satu lapangan dengan Xabi Alonso. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita bola menarik lainnya di FOOTBALL ASTRO.

Menurutnya, gaya bermain yang kini diterapkan Alonso sebagai pelatih Real Madrid tidak jauh berbeda dari karakter permainannya dulu. Alonso selalu mengedepankan tekanan tinggi serta umpan vertikal yang cepat, sesuatu yang membuat Benzema merasa cocok dengan gaya tersebut.
Kini, saat Alonso mengambil alih kursi kepelatihan Madrid, filosofi itu terlihat jelas di lapangan. Madrid tampil lebih agresif, lebih cepat, dan berani mengambil inisiatif. Meski baru enam bulan memimpin, Alonso telah menunjukkan identitas permainan yang kuat. Benzema menilai Alonso berada di jalur yang tepat dan hanya butuh waktu untuk membawa Madrid ke level yang lebih tinggi. Ia yakin konsistensi Alonso adalah kunci dari perkembangan Madrid saat ini.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Start Gemilang Madrid di Era Alonso
Perjalanan awal Alonso sebagai pelatih Real Madrid cukup menarik perhatian. Meski memulai tugasnya di tengah kondisi tim yang tidak sepenuhnya bugar, ia mampu membawa Madrid tampil kompetitif sejak awal. Mereka sempat terhenti di semifinal Piala Dunia Antarklub, namun respons setelah itu sangat positif.
Di La Liga musim 2025/26, Madrid membuka kompetisi dengan enam kemenangan beruntun. Walau sempat kalah telak dari Atletico Madrid, mereka bangkit dan meraih tujuh kemenangan selanjutnya. Kemenangan atas Barcelona di Bernabeu menjadi salah satu bukti kuatnya karakter tim.
Pemain-pemain seperti Kylian Mbappe dan Arda Güler tampil menonjol. Mbappe bahkan memulai musim dengan torehan gol yang luar biasa. Alonso dianggap berhasil memaksimalkan potensi para bintang sekaligus memberikan struktur permainan yang jelas.
Baca Juga: Man United Tolak Chelsea Sertakan Lavia dan Nkunku dalam Transfer Alejandro Garnacho
Kritik Tak Menggoyahkan Alonso

Sebagai pelatih Real Madrid, Alonso tak pernah lepas dari tekanan. Hasil imbang atau kekalahan kecil saja sering disebut sebagai “krisis”, sesuatu yang sudah dianggap wajar oleh para legenda klub. Benzema memahami situasi itu. Ia menegaskan bahwa kritik terhadap Madrid adalah bagian dari reputasi mereka sebagai klub terbesar di dunia.
Ketika menang, mereka dipuji setinggi langit, tetapi ketika tersandung sedikit saja, berbagai pertanyaan langsung muncul. Meski begitu, Alonso masih membawa Madrid memimpin klasemen La Liga dan tampil kuat di Liga Champions. Banyak yang menilai sorotan tajam media tidak sebanding dengan performa tim yang sebenarnya stabil dan solid.
Masa Depan Benzema dan Refleksinya Soal Kepelatihan
Dalam wawancara yang sama, Benzema juga menyinggung peluang dirinya menjadi pelatih setelah pensiun. Ia mengaku belum yakin karena dunia kepelatihan memiliki tekanan yang sangat berbeda dari menjadi pemain. Meski demikian, ia tak menutup kemungkinan tersebut.
Banyak rekannya yang sudah menjadi pelatih dan kerap bercerita mengenai tantangan pekerjaan tersebut. Untuk saat ini, Benzema masih ingin bermain setidaknya dua tahun lagi sebelum mempertimbangkan langkah berikutnya, sementara ia terus menyaksikan perkembangan Real Madrid bersama Alonso dengan penuh rasa bangga.
