Lamine Yamal muncul sebagai salah satu talenta muda paling bersinar di sepakbola Eropa. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita bola menarik lainnya di FOOTBALL ASTRO.

Di usia 18 tahun, ia telah memecahkan banyak rekor sejak debutnya bersama Barcelona saat baru berusia 15 tahun. Kemampuan menggiring bola, kreativitas, dan ketenangannya dalam mengeksekusi peluang membuatnya kerap disebut sebagai penerus Lionel Messi.
Kesamaan gaya bermain sama-sama kidal, lincah, dan punya insting mencetak gol semakin menguatkan perbandingan tersebut. Namun, hal itu justru menimbulkan polemik di kalangan mantan pemain Barcelona. Jordi Alba, yang pernah lama bermain bersama Messi di Camp Nou, menilai bahwa perbandingan tersebut tidak realistis.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Baginya, Messi adalah fenomena yang tidak akan pernah tergantikan oleh pemain manapun. Menurut Alba, Yamal memang luar biasa, tetapi setiap generasi memiliki bintang dengan karakteristiknya sendiri. Ia menegaskan bahwa memberi label “Messi baru” justru dapat membebani perkembangan pemain muda seperti Yamal.
Messi Tetap yang Terbesar
Jordi Alba berbicara tegas ketika membahas perbandingan Messi dan Yamal. Menurutnya, tidak ada pemain dalam sejarah modern yang dapat disandingkan dengan Messi. Ia menilai Messi berada di level tersendiri, baik dalam hal kreativitas, kemampuan menciptakan momen ajaib, hingga konsistensi selama lebih dari satu dekade. Bagi Alba, La Pulga tidak memiliki pesaing dalam hal pengaruh permainan maupun pencapaian individual.
Selain membahas Messi, Alba juga mengungkapkan bahwa dirinya mulai mendekati akhir karier. Meski secara fisik ia merasa masih mampu bermain satu hingga dua tahun lagi, ia mengakui bahwa beban rutinitas sudah tidak seiring semangatnya seperti dulu. Menurutnya, keputusan untuk pensiun adalah langkah matang yang ia siapkan dengan tenang dan tanpa penyesalan. Ia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga dan menjalani proyek baru di luar lapangan.
Baginya, meninggalkan dunia sepakbola bukan hal mudah. Namun, ia bangga dengan apa yang telah dicapai sepanjang karier, baik di Barcelona maupun bersama Inter Miami. Keputusan pensiun Alba juga menandakan berakhirnya era para pemain yang pernah menjadi bagian penting dari kejayaan Blaugrana.
Baca Juga: MU Siapkan Suksesor Maguire! Marc Guehi Masuk Radar Panas Setan Merah
Busquets & Suarez: Siapa Menyusul Pensiun?

Selain dirinya, Alba juga menyinggung masa depan rekan-rekan lamanya. Sergio Busquets dikabarkan tengah mempertimbangkan langkah serupa. Mereka sudah sering berdiskusi mengenai akhir perjalanan karier masing-masing. Alba menyebutkan bahwa keputusan untuk pensiun sangat pribadi dan tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Ia merasa beruntung memiliki hubungan dekat dengan Busquets, baik sebagai rekan setim maupun sebagai sahabat.
Luis Suarez juga mulai memasuki fase kritis dalam kariernya. Meski masih mampu mencetak gol, permasalahan lutut yang ia hadapi membuat masa depannya tidak menentu. Suarez belum memutuskan apakah akan melanjutkan karier atau menggantung sepatu. Alba menegaskan bahwa keputusan untuk berhenti bermain jauh lebih besar daripada sekadar pindah klub, karena sepakbola sudah menjadi bagian besar hidup mereka sejak kecil.
Meski begitu, Alba tetap menghormati apapun pilihan Suarez. Menurutnya, setiap pemain memiliki waktu terbaik untuk menentukan akhir dari perjalanan profesionalnya. Ia hanya berharap sahabatnya itu dapat menikmati setiap momen tersisa dari karier yang luar biasa tersebut.
Peluang Reuni MSN dan Masa Depan Yamal
Rumor mengenai reuni trio legendaris Barcelona Messi, Suarez, dan Neymar kembali mencuat. Neymar disebut-sebut akan mengakhiri kontraknya di Santos pada 2026 dan berpeluang menuju Inter Miami. Jika skenario ini terjadi, dunia sepakbola tentu akan heboh. Trio “MSN” adalah salah satu lini serang paling mematikan dalam sejarah. Kehadiran mereka kembali di satu klub akan menjadi daya tarik global, meski mungkin tidak lagi berada dalam puncak performa.
Di sisi lain, Yamal tetap menjadi pusat perhatian di Barcelona. Meski baru berusia 18 tahun, ia telah menjadi kandidat kuat untuk meraih Ballon d’Or di masa depan. Ia bahkan finis di posisi kedua pada pemungutan suara Bola Emas 2025. Banyak pihak percaya bahwa masa depannya sangat cerah dan ia bisa mencapai apa pun yang ia inginkan dalam sepakbola modern. Namun, tekanan besar sebagai “penerus Messi” tidak boleh terus dibebankan kepadanya.
Jordi Alba menekankan satu hal: Messi adalah unik dan tidak tergantikan. Yamal harus berkembang sebagai dirinya sendiri, bukan bayangan dari legenda. Dunia sepakbola kini menunggu bagaimana perjalanan Yamal selanjutnya, dan apakah ia akan menjadi superstar baru Barcelona tanpa harus hidup di bawah perbandingan yang tidak adil. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footballastro.com.
