Kepergian Luis Diaz ke Bayern Munich ternyata menjadi pukulan keras bagi Liverpool. Sean Wright-Phillips menilai The Reds membuat kesalahan besar dengan melepas winger berbakat itu tanpa mencari pengganti yang sepadan. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita bola menarik lainnya di FOOTBALL ASTRO.

Setelah transfer £65,5 juta itu, Liverpool justru lebih fokus pada perekrutan striker seperti Hugo Ekitike dan Alexander Isak. Di sisi lain, Diaz langsung menunjukkan kualitasnya di Jerman. Ia mencatat 11 gol dan lima assist hanya dalam 18 pertandingan awal musim. Performa eksplosifnya membuat banyak pendukung Liverpool baru menyadari betapa vital perannya selama ini di lini serang.
Absennya Diaz saat Bayern kalah dari Arsenal semakin menegaskan betapa penting keberadaannya di lapangan. Kecepatan, kekuatan, dan keberaniannya menusuk dari sayap menjadi atribut yang kini dirindukan Liverpool, terutama di tengah penurunan performa penyerang baru mereka.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kesalahan Transfer yang Tak Termaafkan
Wright-Phillips menegaskan bahwa menjual Diaz tanpa pengganti adalah kesalahan fatal. Liverpool kehilangan pemain sayap murni, namun alih-alih mengganti dengan profil serupa, mereka memilih merekrut pemain yang berbeda karakter. Hasilnya, keseimbangan tim mulai terganggu sejak awal musim.
Ia juga mengkritik kegagalan Liverpool adaptasi terhadap kedatangan pemain mahal seperti Isak, Ekitike, dan Florian Wirtz. Ketiganya masih berjuang menemukan ritme terbaik, sebagian karena Arne Slot belum mampu menyesuaikan sistem tim dengan karakter mereka. Dengan nilai transfer mencapai lebih dari £300 juta, hasilnya belum sebanding harapan.
Wright-Phillips menilai Liverpool seharusnya tidak melakukan perubahan besar-besaran setelah hampir menjuarai liga musim lalu. Perombakan skuad hingga £400 juta justru merusak formula yang sebelumnya nyaris sempurna. Menurutnya, The Reds cukup membeli satu penyerang, bukan dua sekaligus.
Baca Juga: Talenta Muda Barcelona yang Menyita Perhatian, Tapi Tak Selevel Messi & Ronaldo
Taktik Slot Disorot Tajam

Selain masalah transfer, tata kelola taktik Arne Slot juga menuai kritik. Wright-Phillips menyebut bahwa Slot belum menemukan cara memainkan Isak dan Ekitike secara bersamaan. Kedua striker memiliki gaya yang mirip, sehingga butuh penyesuaian sistem agar bisa saling melengkapi, bukan tumpang tindih.
Florian Wirtz juga menjadi dilema tersendiri. Menempatkannya di posisi ideal justru mengganggu struktur lini tengah Liverpool. Hal ini membuat beberapa pemain tampil tidak pada posisi terbaik mereka, menghasilkan performa yang tidak konsisten dan jauh dari standar tim papan atas.
Terlalu banyak perubahan, terlalu cepat itulah kesimpulan Wright-Phillips. Liverpool kini terlihat seperti tim yang masih mencari identitas baru, padahal mereka sebelumnya hanya membutuhkan sedikit penyempurnaan.
Konsekuensi dan Apa Selanjutnya?
Performa Luis Diaz yang terus menanjak di Bayern hanya menambah luka bagi para pendukung The Reds. Di saat serangan Liverpool tampak kurang bertenaga, Diaz justru tampil tajam dan penuh percaya diri di Jerman. Situasi ini menunjukkan betapa besar kehilangan The Reds musim ini.
Krisis juga merembet ke lini pertahanan. Ibrahima Konate tampil mengecewakan, hingga membuat Jamie Carragher secara terbuka mengkritik Slot setelah kekalahan 4-1 dari PSV. Menurutnya, jika Slot tidak memperbaiki kondisi dalam waktu dekat, posisinya sebagai pelatih bisa terancam.
Liverpool kini harus segera bangkit. Laga melawan West Ham dan Sunderland dalam waktu dekat menjadi ujian penting untuk Slot. Jika ia gagal menemukan keseimbangan dalam tim, musim Liverpool bisa memburuk lebih cepat dari yang diperkirakan. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footballastro.com.
