Tim nasional Brasil harus menelan kekalahan 3-2 dari Jepang dalam laga persahabatan di Tokyo. Hasil ini menjadi kekalahan pertama Brasil dari Jepang sepanjang sejarah pertemuan mereka, sekaligus memberi tamparan keras bagi skuad Carlo Ancelotti menjelang Piala Dunia. FOOTBALL ASTRO, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Padahal, Brasil tampil gemilang pada babak pertama. Gol dari Paulo Henrique dan Gabriel Martinelli sempat membuat mereka unggul 2-0 dengan permainan menyerang yang dominan. Namun, semua berubah drastis setelah jeda babak kedua, di mana pertahanan Brasil mulai kehilangan fokus.
Kesalahan kecil di lini belakang menjadi bencana besar. Jepang berhasil memanfaatkan peluang melalui Takumi Minamino, lalu gol bunuh diri Fabricio Bruno, dan akhirnya sundulan Ayase Ueda memastikan kemenangan bersejarah untuk tim tuan rumah.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Casemiro, “45 Menit Bisa Hancurkan Impian Empat Tahun”
Kapten Brasil, Casemiro, mengakui bahwa timnya kehilangan konsentrasi total setelah turun minum. Ia menegaskan bahwa kekalahan ini menjadi pengingat penting menjelang kompetisi besar seperti Piala Dunia dan Copa America.
“Kalau tidur selama 45 menit, kamu bisa kehilangan segalanya—Piala Dunia, medali, atau impian empat tahun,” ujar Casemiro kepada Sportv. Ia menilai bahwa masalah utama bukanlah kualitas pemain, tetapi kurangnya fokus dan kedisiplinan di saat tekanan datang.
Casemiro juga menyesalkan bagaimana Brasil menyia-nyiakan persiapan selama hampir dua minggu hanya dalam waktu singkat. Ia menegaskan bahwa tim harus belajar menjaga intensitas permainan sejak awal hingga akhir laga, tanpa memandang siapa lawannya.
Baca Juga: Neymar Siap Kejutkan Dunia, Pertimbangkan Comeback ke Eropa Lewat Serie A
Reaksi Ancelotti, Evaluasi Mental dan Keseimbangan Tim
Pelatih Carlo Ancelotti tidak menutup mata terhadap kesalahan yang terjadi. Ia menilai bahwa masalah utama Brasil bukan pada individu, melainkan pada reaksi kolektif tim setelah kesalahan pertama.
Menurut Ancelotti, kehilangan keseimbangan dan semangat positif membuat permainan Brasil runtuh. “Kesalahan individu bisa terjadi, tapi yang penting adalah bagaimana tim bereaksi. Kami kehilangan kendali setelah gol pertama,” ujarnya.
Pelatih asal Italia itu menegaskan bahwa laga ini menjadi pelajaran penting. Ia ingin anak asuhnya menjaga mentalitas dan fokus di setiap momen, terutama saat menghadapi lawan-lawan tangguh di Piala Dunia mendatang.
Membangun Kembali Keseimbangan Menuju Piala Dunia
Meski hasilnya mengecewakan, Brasil masih memiliki waktu untuk memperbaiki diri. Ancelotti berencana memanfaatkan jendela FIFA Matchday November untuk terus melakukan uji coba dan memperkuat koordinasi tim.
Brasil diharapkan dapat menemukan kembali keseimbangan permainan antara lini serang dan pertahanan. Performa luar biasa saat melawan Korea Selatan menjadi bukti bahwa potensi besar masih ada jika fokus dijaga.
Kekalahan dari Jepang mungkin menyakitkan, tetapi bisa menjadi bahan bakar motivasi agar tim tampil lebih disiplin dan konsisten. Sebab, seperti kata Casemiro, di level sepak bola tertinggi, 45 menit kelengahan bisa menghancurkan impian yang dibangun selama empat tahun. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballastro.com.