Cody Gakpo Gagal Pindah Ke MU, Pilihan Jatuh Pada Antony!

Bagikan

Cody Gakpo gagal pindah ke MU, pilihan jatuh pada Antony El Gasing yang sangat aktif di bursa transfer untuk memenuhi keinginan Erik ten Hag.

Cody Gakpo Gagal Pindah Ke MU, Pilihan Jatuh Pada Antony!

Salah satu contohnya adalah Cody Gakpo, winger berbakat asal Belanda yang sempat menjadi incaran Manchester United pada musim panas 2022. Dengan penampilan mengesankan bersama PSV Eindhoven dan tim nasional Belanda, harapan untuk bermain di Premier League menggelora dalam diri Gakpo. ​

Namun, keputusan manajemen MU untuk memilih Antony, pemain yang sudah akrab dengan pelatih Erik ten Hag, membuat transfer Gakpo batal terwujud, meninggalkan tanda tanya besar di kalangan penggemar dan analis sepak bola. Ikuti terus pembahasan menarik lainnya dari sepak bola yang telah di rangkum dalam FOOTBALL ASTRO.

Perjalanan Cody Gakpo Sebelum MU

Cody Gakpo memulai karier sepak bolanya di akademi PSV Eindhoven, klub yang berbasis di kotanya, Eindhoven, Belanda. Setelah menghabiskan sembilan tahun berlatih di akademi PSV, ia menunjukkan bakat dan potensinya dengan tampil untuk tim muda PSV, Jong PSV, di musim 2016/2017.

Di sana, Gakpo berhasil mencetak 17 gol dan memberikan 6 assist dalam 25 pertandingan. Membawanya masuk ke tim utama PSV dan melakukan debut profesional pada Februari 2018. Dari sinilah perjalanan kariernya mulai terukir dengan baik, mengantarkannya menuju cita-cita bermain di level tertinggi.

Seiring berjalannya waktu, performa Gakpo semakin meningkat dan ia mulai menarik perhatian banyak pihak. Pada musim 2021/2022, Gakpo mencapai puncak prestasinya bersama PSV dengan mencetak 21 gol dan memberikan 15 assist di semua kompetisi.

Berkat penampilan gemilang ini, ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Belanda oleh De Telegraaf dan berperan penting dalam keberhasilan timnya meraih KNVB Cup setelah mencetak gol kemenangan di final melawan Ajax Amsterdam.

Kesuksesannya ini meningkatkan nilai tawar dan membuat banyak klub besar, termasuk Manchester United. Meliriknya sebagai kandidat untuk memperkuat lini serang mereka. Menjelang musim panas 2022, Cody Gakpo menjadi salah satu nama yang banyak dibicarakan di bursa transfer, terutama setelah menunjukkan performa mengesankan di Piala Dunia 2022.

Harapan untuk bergabung dengan Manchester United pun mengemuka ketika mereka berburu winger baru. Gakpo berada di garis depan sebagai salah satu pilihan utama. Namun keputusan Manajemen MU untuk mendatangkan Antony dari Ajax mengakibatkan transfernya tidak terwujud.​

Baca Juga: Juventus Tegaskan Komitmen Pada Motta di Tengah Isu Xavi!

Ketertarikan Manchester United

Ketertarikan Manchester United

Ketertarikan Manchester United terhadap Cody Gakpo muncul seiring dengan performanya yang semakin cemerlang bersama PSV Eindhoven dan tim nasional Belanda. Pada musim panas 2022, MU berada dalam fase transisi setelah menunjuk Erik ten Hag sebagai manajer baru.

Ten Hag, yang sebelumnya melatih Ajax, ingin membangun skuad kompetitif dan mencari pemain berkualitas untuk memperkuat lini serang. Gakpo menjadi salah satu nama yang diincar Ten Hag, mengingat bakat dan potensinya yang luar biasa di posisi winger. Dalam pencarian pemain baru, Manchester United harus mempertimbangkan beberapa faktor.

Gakpo tidak hanya menunjukkan keterampilan teknis dan kecepatan di lapangan, tetapi juga memiliki pengalaman di kompetisi Eropa bersama PSV. Di samping itu, ia memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan gaya bermain yang diterapkan Ten Hag, yang membuatnya semakin menarik sebagai kandidat.

Namun, manajemen MU juga tengah berfokus pada pemain lain, yaitu Antony, yang merupakan anak asuh Ten Hag di Ajax dan dikenal memiliki performa yang mengesankan. Keputusan untuk memilih Antony daripada Gakpo menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan penggemar dan analis sepak bola.

Manchester United akhirnya mengalihkan perhatian mereka pada Antony, yang direkrut dengan biaya transfer mencapai £86 juta. Menjadikannya sebagai salah satu pembelian termahal dalam sejarah klub. ​Keputusan ini berimplikasi langsung pada Gakpo. Harus tetap bertahan di PSV Eindhoven setelah transfer yang diimpikannya gagal terwujud.​

Gakpo Memilih Bertahan di PSV

​Setelah gagal bergabung dengan Manchester United pada musim panas 2022, Cody Gakpo mengambil keputusan untuk tetap bertahan di PSV Eindhoven. Walaupun ada tawaran dari klub-klub lain, Gakpo merasa ada tanggung jawab yang belum selesai di klub yang telah membesarkannya tersebut.

Dia merasa bahwa ada alasan tertentu yang membimbingnya untuk tetap berjuang bersama PSV dan mengembangkan kemampuannya lebih jauh. Keputusan Gakpo untuk bertahan di PSV diiringi dengan pertimbangan pribadi dan spiritual. Ia mengungkapkan bahwa dia berdoa untuk mendapatkan petunjuk mengenai langkah yang harus diambilnya selanjutnya.

Menurutnya, saat mencetak beberapa gol penting, termasuk hattrick yang menjadi tonggak dalam kariernya. Ia merasa Tuhan memberikan jawaban untuk tetap bertahan di PSV. Ini menjadi momen refleksi bagi Gakpo bahwa keputusan yang diambilnya adalah bagian dari rencana yang lebih besar dalam karier sepak bolanya.

Setelah mengambil keputusan tersebut, Gakpo menunjukkan dedikasi dan profesionalisme yang tinggi di lapangan. Ia berkomitmen untuk membantu PSV dalam kompetisi domestik dan Eropa, meraih pencapaian yang lebih baik. Performa Gakpo semakin mengesankan, dengan ia berhasil mencetak banyak gol dan memberikan kontribusi signifikan bagi tim.

Pada gilirannya menarik perhatian klub-klub besar lainnya di Eropa. Keberhasilannya di PSV membuktikan bahwa kadang-kadang keputusan untuk bertahan dapat membawa hasil yang lebih positif daripada bergegas mencari kepindahan ke klub yang lebih besar.

Refleksi dari Dua Winger Muda

Refleksi dari perjalanan Cody Gakpo dan Antony sebagai dua winger muda yang bersinar di pentas Eropa mencerminkan dinamika kompetisi dalam dunia sepak bola saat ini. Keduanya memiliki latar belakang yang berbeda, namun sama-sama memiliki potensi luar biasa yang diamati oleh banyak klub besar.

Gakpo, yang tumbuh di PSV Eindhoven, menunjukkan ketangguhan dan kedewasaan dalam menghadapi tantangan, termasuk saat harus menerima kenyataan bahwa transfer ke Manchester United tidak terwujud. Sementara itu, Antony, yang berhasil didapatkan oleh MU, mewakili pendekatan manajer Erik ten Hag dalam membangun skuad yang kuat dengan mengenali kemampuan pemain yang telah teruji dalam sistemnya.

Perbandingan antara Gakpo dan Antony juga menyoroti perbedaan dalam proses pengembangan karier. Gakpo memilih untuk tetap fokus dan berusaha mengoptimalkan performanya di PSV setelah tidak berhasil pindah. Membuktikan bahwa ketahanan mental dan komitmen terhadap klub dapat berbuah manis di kemudian hari.

Sementara itu, Antony, yang telah beradaptasi dengan baik di Premier League. Menunjukkan bahwa kemampuannya untuk beradaptasi dan segera berkontribusi di tim baru sangat penting dalam lingkungan kompetitif seperti yang ada di Inggris. Kedua pemain ini menunjukkan bahwa kesuksesan di level tertinggi bukan hanya ditentukan oleh bakat. Tetapi juga oleh pilihan yang diambil dan respon terhadap tantangan yang dihadap.

Kesimpulan

Kisah Cody Gakpo memberikan pelajaran berharga dalam dunia sepak bola, bahwa terkadang kegagalan bisa menjadi awal dari kesuksesan yang lebih besar. Keputusannya untuk bertahan di PSV Eindhoven bisa dianggap sebagai momen krusial yang membawanya ke Liverpool.

Dimana sinarnya mulai bersinar dengan lebih terang di pentas Eropa. Di sisi lain, Manchester United perlu merenungkan kembali keputusan transfer mereka, karena hajatan yang diimpikan terkadang tidak berjalan sesuai rencana.