Jadon Sancho gagal bersinar di Chelsea hingga banyak asumsi yang mengatakan bahwa ia tak cocok dengan gaya permainan di Premier League.
Meskipun menunjukkan beberapa momen brilian, Sancho gagal memberikan dampak signifikan yang diharapkan, dan hal ini memicu spekulasi mengenai masa depannya serta kesesuaiannya dengan gaya sepak bola Inggris.
Awal yang Penuh Harapan
Sancho tiba di Chelsea dengan harapan besar setelah mengalami masa sulit di Manchester United. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan dimensi baru dalam serangan Chelsea, mengingat reputasinya sebagai pemain sayap yang kreatif dan berbahaya saat masih bersinar di Borussia Dortmund.
Pada awalnya, ada harapan bahwa lingkungan baru di bawah asuhan Enzo Maresca dapat membangkitkan kembali performa terbaiknya. Namun, seiring berjalannya waktu, Sancho justru kesulitan untuk beradaptasi dengan intensitas dan fisik yang menjadi ciri khas Premier League.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Baca Juga: Barcelona Melewatkan Kesempatan untuk Merekrut Desire Doue
Perbandingan dengan Masa Kejayaan
Saat membela Borussia Dortmund, Jadon Sancho dikenal sebagai pemain sayap yang lincah, kreatif, dan mematikan di depan gawang. Ia mampu mencetak gol dan memberikan assist secara konsisten, serta menjadi bagian penting dari tim yang kompetitif di Bundesliga dan Liga Champions.
Kemampuannya dalam menggiring bola, visi bermain, dan pengambilan keputusan yang cepat membuatnya menjadi salah satu talenta muda paling menjanjikan di Eropa.
Namun, performa gemilang tersebut seolah lenyap ketika ia tiba di Manchester United, dan ironisnya, berlanjut di Chelsea. Sancho kesulitan untuk menunjukkan kualitas yang sama, dan seringkali terlihat frustrasi dan tidak efektif di lapangan.
Perbedaan gaya bermain antara Bundesliga dan Premier League, serta tekanan yang lebih besar di klub-klub besar Inggris, diduga menjadi faktor utama yang memengaruhi penampilannya.
Tantangan Adaptasi di Premier League
Premier League dikenal sebagai liga yang sangat kompetitif dan menuntut fisik yang prima. Pemain harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap intensitas pertandingan, tekel keras, dan tekanan dari para pemain bertahan lawan. Sancho, yang lebih mengandalkan teknik dan kreativitas, tampaknya kesulitan untuk menghadapi tantangan ini.
Ia seringkali kalah dalam duel fisik, kehilangan bola, dan gagal memberikan dampak yang signifikan dalam pertandingan-pertandingan penting.
Selain itu, Sancho juga harus beradaptasi dengan taktik dan strategi yang berbeda di Manchester United dan Chelsea. Ia dituntut untuk bermain lebih disiplin dalam bertahan dan mengikuti instruksi pelatih dengan ketat. Hal ini mungkin membatasi kebebasannya dalam berekspresi dan menunjukkan kreativitasnya di lapangan.
Apa yang Salah dengan Sancho di Chelsea?
Beberapa faktor taktis mungkin menjelaskan mengapa Sancho gagal bersinar di Chelsea. Pertama, gaya bermain Chelsea yang lebih mengandalkan kolektivitas dan penguasaan bola mungkin tidak cocok dengan kemampuan individu Sancho. Ia lebih efektif ketika memiliki ruang untuk menggiring bola dan mengeksploitasi celah di pertahanan lawan.
Kedua, posisi bermain Sancho di Chelsea juga menjadi pertanyaan. Ia seringkali dimainkan di posisi sayap kiri, di mana ia harus bersaing dengan pemain-pemain lain yang juga memiliki kualitas yang sama. Selain itu, ia juga kurang mendapatkan dukungan dari pemain belakang dan gelandang, sehingga kesulitan untuk menciptakan peluang dan mencetak gol.
Kesimpulan
Kisah Jadon Sancho di Premier League adalah pelajaran berharga bagi sang pemain dan klub-klub Inggris. Sancho harus belajar bahwa bakat saja tidak cukup untuk sukses di liga yang sangat kompetitif ini. Ia harus bekerja lebih keras untuk meningkatkan fisiknya, mentalnya, dan kemampuan taktisnya.
Demikian informasi terbaru seputar, gagal bersinar di Chelsea, Jadon Sancho mungkin tak cocok di Premier League, yang telah di berikan oleh FOOTBALL ASTRO.