Ketika Raphinha masih bermain di Leeds United, Setan Merah masih ada peluang besar, tapi MU lebih pilih Antony ketimbang Raphinha karena usulan Ten Hag.
Keputusan ini tidak terlepas dari pengaruh kuat Ten Hag yang merasakan adanya potensi lebih besar dalam diri Antony untuk memenuhi skema permainannya. Di bawah ini FOOTBALL ASTRO akan membahas tentang, karena Ten Hag, MU lebih pilih Antony ketimbang Raphinha.
Keputusan Strategis di Bursa Transfer
Ketika Erik ten Hag ditunjuk sebagai manajer Manchester United, dia langsung dihadapkan pada kebutuhan mendesak untuk memperkuat skuadnya, khususnya di lini serang setelah Cristiano Ronaldo meninggalkan klub. Ronaldo, yang merupakan salah satu pemain terbesar dalam sejarah klub, meninggalkan celah besar yang harus segera diisi.
Pada saat bersamaan, Raphinha menjadi salah satu bintang yang menarik perhatian. Pemain yang menunjukkan kemampuan luar biasa selama di Leeds United, dengan dribbling yang brilian dan kemampuan bermain dengan kecepatan tinggi. Namun, Ten Hag memilih Antony, mantan anak didiknya di Ajax, karena keakrapannya dengan sistem permainan yang ingin diterapkannya.
Keputusan untuk mengeluarkan dana mencapai £86 juta untuk Antony nyatanya menjadi refleksi dari filosofi Ten Hag dalam membangun sebuah tim.
Dia percaya bahwa dengan wawasan dan pemahamannya tentang karakteristik Antony, pemain asal Brasil tersebut akan lebih cepat beradaptasi dan memberikan dampak positif bagi tim. Dalam pandangan Ten Hag, Antony adalah sosok yang memiliki skill individu mumpuni serta mampu menciptakan peluang di sisi sayap, hal yang sangat dibutuhkan oleh tim.
Ten Hag diakui memiliki pendekatan yang fokus pada pembangunan sistem permainan yang solid, di mana setiap pemain saling mendukung satu sama lain. Dengan latar belakang dan pengalaman melatih di Ajax, dia sangat memahami pentingnya komunikasi dan koherensi antar pemain.
Antony dianggap lebih siap dalam hal ini karena pernah bernaung di bawah pelatih yang sama, sehingga dia mengharapkan Antony dapat segera berkontribusi dalam tim.
Analisis Performa Pemain
Setelah bergabung dengan Manchester United, Antony mengalami masa-masa sulit dalam menemukan ritme permainannya. Dalam 96 penampilan, ia mencetak 12 gol, sebuah angka yang dianggap jauh dari harapan mengingat harga yang dibayarkan oleh klub.
Penampilan yang tidak konsisten ini membuat banyak pihak, termasuk media dan pengamat sepak bola, mempertanyakan keputusan transfer tersebut, terutama dengan keberhasilan Raphinha yang memperlihatkan performa gemilang di Barcelona.
Raphinha, yang tampil sangat baik di La Liga, menjadi salah satu pemain kunci bagi klub yang kini dilatih oleh Xavi Hernandez. Dengan lebih dari 20 gol dan assist selama musim ini, Raphinha membuktikan keparahannya di kompetisi level atas Eropa.
Kombinasi kemampuannya dalam mencetak gol dan membantu rekan satu tim mengukuhkan statusnya sebagai pemain berkualitas. Penggemar Manchester United pun berargumen bahwa Raphinha mungkin menjadi pilihan yang lebih baik, tetapi ada faktor lain yang harus dipertimbangkan.
Salah satu aspek yang juga perlu dicermati adalah lingkungan dan dukungan yang didapat setiap pemain di klub masing-masing. Raphinha di Barcelona mendapatkan tim yang telah mapan dengan pemain-pemain top dunia. Di sisi lain, Antony ada di tempat yang sedang dalam proses transisi, di mana banyak faktor eksternal juga turut mempengaruhi performa individu.
Baca Juga: Ditengah Ketertarikan Wolves, Rennes Intip Peluang Amankan Kevin Danso
Pendekatan Ten Hag yang Berfokus Pada Potensi
Di sisi lain, Erik ten Hag terkenal dengan pendekatan jangka panjangnya dalam mengembangkan pemain. Ia memiliki rekam jejak yang sukses dalam mengambil bakat muda dan mengasah mereka menjadi pemain top. Salah satu contohnya adalah bagaimana dirinya berhasil mengembangkan pemain-pemain muda di Ajax menjadi bintang Eropa.
Dalam hal ini, Ten Hag percaya bahwa Antony adalah pilihan yang lebih baik dalam skema permainan yang ingin dibangunnya.
Meskipun saat ini performa Antony di Manchester United masih jauh dari harapan. Keyakinan Ten Hag dapat menjadi pengotor semangat bagi sang pemain untuk lebih baik. Manajer asal Belanda tersebut berkomitmen untuk bekerja sama dengan Antony, agar mampu menggali semua potensi yang ada dan menjadikannya sebagai aset penting di masa depan.
Kepercayaan tersebut terlihat dari keputusan Ten Hag untuk tetap memberikan menit bermain meskipun penampilan Antony tidak konsisten. Bagi Ten Hag, keputusan yang diambil bukan hanya soal performa instan. Dia melihat potensi jangka panjang dari Antony untuk menjadi salah satu pemimpin di lini serang United.
Dalam sepak bola, terkadang bukan hanya tentang statistik, tetapi tentang solusi dan visi yang lebih besar. Antony diharapkan dapat menjadi bagian dari identitas baru tim, di mana kecepatan dan kualitas individu adalah kunci untuk sukses di level tertinggi.
Respons Penggemar dan Media
Keputusan untuk merekrut Antony tentunya menuai berbagai reaksi. Sementara beberapa penggemar tetap mendukungnya dan yakin bahwa ia akan tumbuh menjadi pemain besar, banyak yang mengemukakan kritik mengenai biaya transfer yang tinggi tanpa disertai dengan performa yang sepadan.
Media juga tidak luput dari mempertanyakan apakah investasi tersebut merupakan keputusan yang tepat. Terutama ketika membandingkan Antony dengan Raphinha yang saat ini tampil menawan.
Beberapa pengamat sepak bola menegaskan bahwa Manchester United seharusnya bisa mendapatkan yang terbaik dari Raphinha dengan biaya yang lebih ekonomis. Apalagi, saat melihat performa Raphinha yang terus meningkat dan berkontribusi bagi Barcelona, anggapan tersebut semakin kuat.
Namun, Ten Hag terus memberikan keyakinan kepada para penggemar bahwa Antony adalah bagian dari puzzle besar yang sedang dibangun.
Manajer asal Belanda tersebut tetap berusaha untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para pemain untuk berkembang. Menciptakan kepercayaan diri dan meningkatkan performa di atas lapangan. Lingkungan di dalam klub menjadi hal yang sangat penting untuk menopang perkembangan para pemain muda. Agar mampu beradaptasi dan menunjukkan performa terbaik mereka.
Masa Depan Antony di United
Dengan segala dinamika yang terjadi, Antony masih memiliki kesempatan untuk membuktikan dirinya di klub. Meski masih banyak yang meragukan potensinya, Manchester United menaruh harapan besar kepada sang winger untuk dapat tampil lebih baik di musim-musim berikutnya. Hal ini bukan hanya soal mendapatkan kembali kepercayaan diri, tetapi juga melanjutkan pengembangan keterampilan yang akan sangat berharga untuk tim.
Penting untuk dicatat bahwa keputusan di dunia sepak bola sering kali bisa keliru. Bakat yang awalnya dianggap tidak menjanjikan bisa berubah menjadi pemain bintang seiring berjalannya waktu. Jika Antony mampu membuktikan diri sebagai sosok yang konsisten dan berkontribusi terhadap kesuksesan tim. Keputusan untuk merekrutnya pun akan dipandang sebagai langkah yang cerdas oleh klub.
Bagi Manchester United, keberhasilan Antony juga sangat penting untuk mengembalikan citra klub yang sering kali disandingkan dengan pemain-pemain Eropa terbaik dan bersaing di puncak klasemen liga, bukan sekadar menjadi klub yang mengandalkan kenangan kejayaan masa lalu. Untuk itu, investasi dalam diri Antony menjadi salah satu kunci untuk kembali membangun fondasi yang kuat bagi Manchester United.
Menghadapi Tantangan di Liga Inggris
Liga Inggris dikenal sebagai liga yang sangat kompetitif, di mana setiap pemain harus menghadapi tantangan besar dalam beradaptasi. Antony harus belajar banyak dari pengalaman dan frustrasi yang dialaminya selama waktu di United.
Melihat Raphinha yang kini bersinar di Barcelona memberi pelajaran berharga bagi Antony untuk mengejar ketertinggalan dan mendemonstrasikan bahwa ia juga bisa berkontribusi di level tertinggi.
Keberhasilan Raphinha di Barcelona menegaskan bahwa setiap pemain memiliki jalannya masing-masing. Namun demikian, pemain seperti Antony harus mencoba menghadirkan performa terbaiknya terlepas dari pengaruh yang ada di luar lapangan.
Ten Hag memainkan peran kunci dalam proses integrasi Antony ke dalam skuad. Sebagai pelatih, dia perlu terus memberikan dorongan dan dukungan kepada mantan anak didiknya tersebut. Melatihnya agar tak hanya terfokus pada kemampuan individu, tetapi juga kolaborasi dan kerjasama tim.
Setiap pertandingan adalah pelajaran berharga dan kesempatan bagi Antony untuk membuktikan bahwa ia adalah pilihan yang tepat bagi Manchester United. Dalam kompetisi yang ketat ini, setiap langkah yang diambilnya di lapangan menjadi bagian dari proses menuju kesuksesan yang diharapkan semua pihak.
Demikian kabar terbaru seputar sepak bola yang merangkum tentang, karena Ten Hag, MU lebih pilih Antony ketimbang Raphinha. Jangan ketinggalan informasi seputar Sepak Bola terbaru yang akan datang lainnya ya!