Alejandro Garnacho resmi menandatangani kontrak dengan Chelsea pada 30 Agustus setelah kesepakatan transfer senilai 40 juta pound disepakati. Pemain berusia 21 tahun ini meninggalkan Manchester United setelah tidak lagi menjadi pilihan utama pelatih Ruben Amorim. Kepergiannya menandai transfer penting bagi Chelsea dalam upaya memperkuat lini serang.

Transfer ini terjadi di tengah aktivitas besar United di bursa musim panas. Klub asal Old Trafford menghabiskan total 225 juta pound untuk merekrut sejumlah pemain baru. Di antaranya termasuk Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko, yang semuanya diharapkan bisa meningkatkan daya saing skuad.
Selain itu, United juga menutup jendela transfer dengan mendatangkan kiper Senne Lammens pada hari terakhir bursa. Langkah ini menunjukkan bahwa meski Garnacho pergi, klub tetap fokus membangun kedalaman skuad untuk menghadapi kompetisi domestik dan Eropa.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Penolakan Lavia dari Chelsea
Meski Manchester United mengakui membutuhkan tambahan kekuatan di lini tengah, tawaran Chelsea untuk memasukkan Romeo Lavia sebagai bagian dari transfer Garnacho ditolak. Sumber kepada ESPN menyebutkan alasan utama penolakan adalah catatan cedera pemain Belgia itu.
Lavia bergabung dengan Chelsea dari Southampton pada musim panas 2023, namun waktunya di lapangan sangat terbatas akibat masalah otot yang berulang. Dari total 106 pertandingan potensial, ia hanya tampil 31 kali di semua kompetisi, belum pernah menuntaskan 90 menit penuh.
Saat ini Lavia kembali absen karena cedera paha depan. Masalah kebugaran yang berulang membuat United enggan mempertimbangkan pemain tersebut dalam kesepakatan swap atau tukar pemain, meski posisinya dibutuhkan.
Baca Juga: Liverpool Mulai Siapkan Wajah Baru Pengganti Moh Salah!
Nkunku Juga Tidak Masuk Kesepakatan

Selain Lavia, Chelsea juga menawarkan Christopher Nkunku untuk dimasukkan dalam kesepakatan transfer Garnacho. Namun United menolak kesempatan tersebut. Nkunku akhirnya pindah ke AC Milan, meninggalkan Liga Premier.
Masalah cedera menjadi faktor yang sama yang menghambat performa Nkunku di Inggris. Pemain yang sebelumnya bersinar di RB Leipzig gagal mempertahankan level permainan yang sama setelah pindah, sehingga United menilai risiko terlalu tinggi untuk merekrutnya.
Kedua kasus ini menunjukkan bahwa United lebih memilih menjaga stabilitas skuad dan fokus pada pemain yang siap tampil secara reguler daripada mengambil risiko dari pemain yang kerap cedera.
Dampak Transfer bagi Chelsea dan United
Kepergian Garnacho memberi Chelsea tambahan tenaga di lini serang. Tim asuhan saat ini menghadapi Burnley pada Sabtu, memanfaatkan kedatangan Garnacho untuk meningkatkan opsi ofensif mereka.
Bagi United, penolakan Lavia dan Nkunku menegaskan strategi mereka untuk tetap mengandalkan pemain yang fit dan konsisten. Setiap tambahan pemain akan dipertimbangkan secara matang, terutama terkait catatan cedera dan adaptasi Liga Premier.
Dengan jendela transfer musim panas ditutup, fokus kedua klub kini bergeser ke kompetisi domestik dan persiapan menghadapi pertandingan penting berikutnya. Keputusan strategis ini menjadi penentu performa tim hingga sisa musim. Nantikan terus kabar terbaru seputar sepak bola lainnya hanya di footballastro.com.
