Mbappe Kesulitan Kuasai Diri di Real Madrid

Bagikan

Kylian Mbappe, salah satu pemain sepak bola paling berbakat di generasinya, telah mengalami perjalanan yang menarik sejak bergabung dengan Real Madrid pada 2024.

Mbappe Kesulitan Kuasai Diri di Real Madrid

Namun, perjalanan ini juga tidak lepas dari pengamatan ketat mengenai kinerjanya yang kurang memuaskan di awal musim. Berikut ini FOOTBALL ASTRO akan ungkapkan kesulitan Mbappe dalam menyesuaikan diri dengan klub barunya, peran yang di harapkannya, serta faktor-faktor yang mempengaruhi performanya di tim.

Perpindahan yang Dinanti-nantikan

Mbappe bergabung dengan Real Madrid setelah menghabiskan waktu berharga di Paris Saint-Germain (PSG). Selama di PSG, ia dianggap sebagai salah satu pemain terbaik dunia. Ia menikmati kebebasan dalam menyerang, berfungsi sebagai pusat dari serangan tim, sering kali mengandalkan kecepatannya dan keterampilannya untuk mencetak banyak gol.

Kepindahannya ke Madrid diantisipasi sebagai langkah penting dalam kariernya, di mana dia diharapkan bisa membuat dampak langsung yang signifikan di La Liga dan Eropa.

Namun, meskipun perjalanan kariernya terlihat cerah, masa awalnya di Madrid dipenuhi dengan tantangan. ​Pada musim pertamanya, Mbappe menunjukkan tanda-tanda kesulitan untuk beradaptasi dengan gaya permainan dan tuntutan dari klub sebesar Real Madrid, yang dikenal dengan sejarahnya yang mengesankan dan tekanan dari para penggemar.​

Kesulitan Beradaptasi dengan Peran Baru

Salah satu faktor utama dalam kesulitan Mbappe adalah perubahan perannya di lapangan. Di PSG, ia memiliki kendali penuh atas pergerakan dan strategi serangan tim. Namun, di Real Madrid, dia sering kali harus berbagi sorotan dengan pemain lain, terutama dengan Vinicius Junior dan Rodrygo. Dengan struktur taktis yang lebih rumit, Mbappe harus belajar berkolaborasi dan beradaptasi dengan pemain lain di sekitarnya, yang kadang-kadang bisa mengakibatkan ketidakcocokan dalam permainan tim.

Perubahan posisi sering kali mempengaruhi banyak pemain yang berpindah klub, terutama ke tim-tim yang memiliki sistem taktis yang berbeda. Mbappe yang sebelumnya lebih nyaman bermain sebagai winger kini sering kali ditemukan bermain di tengah, di mana ia mungkin tidak dapat mengekspresikan dirinya secara maksimal.

Adaptasi ke peran baru ini menjadi tantangan, mengingat Mbappe terbiasa bermain dengan lebih banyak kebebasan di sayap dan mencetak gol dengan gaya permainannya yang khas.

Selain masalah taktis, tekanan yang dialaminya juga tidak dapat diabaikan. Bergabung dengan Real Madrid, klub dengan tuntutan tinggi dan ekspektasi besar, memberikan lebih banyak tekanan pada Mbappe.

Sejak kepindahannya, fans dan media sangat memperhatikannya, menuntut performa terbaik dari pemain yang dianggap sebagai penerus bintang-bintang legendaris seperti Cristiano Ronaldo. Tuntutan ini, ditambah dengan ekspektasi tinggi dari klub dan penggemar, dapat mempengaruhi psikologis pemain, dan hal ini tampak pada kinerja Mbappe di lapangan.

Dalam pertandingan-pertandingan penting, seperti El Clasico melawan Barcelona atau duel di Liga Champions, performanya sering kali tidak sesuai dengan ekspektasi. Ketidakpastian dan ketegangan dalam mengambil keputusan di lapangan meningkatkan kemungkinan kesalahan, yang terlihat dari penyelesaian akhir dan pengambilan keputusan yang kurang optimal.

Misalnya, dalam beberapa pertandingan, Mbappe diketahui melewatkan peluang emas dan melakukan kesalahan, seperti penalti yang gagal saat melawan Liverpool di Anfield.

Baca Juga: Timnas Punya Peluang ke Final AFF, Ungkap Shin Tae-yong

Statistik Menunjukkan Ketidakpuasan

Mbappe Kesulitan Kuasai Diri di Real Madrid

Melihat statistik, pergeseran dalam kinerjanya sulit untuk disangkal. Memasuki musim ini, Mbappe hanya mencetak sembilan gol di 18 penampilan, yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pencapaiannya di PSG. Di Ligue 1, ia sering kali menjadi pencetak gol terbanyak dengan jumlah yang meroket. Namun, di La Liga, prosentase konversi golnya menurun, dengan tingkat keberhasilan penyelesaian akhir yang kurang dari 15%. Hal ini menunjukkan adanya masalah dalam efektivitas dan ketangguhan mental saat menghadapi tekanan.

Tidak hanya itu, data menunjukkan bahwa Mbappe juga terjebak dalam peningkatan kesalahan posisi. Dalam beberapa pertandingan, ia hilang dari jalur serangan, terjebak dalam posisi offside yang sering kali mempengaruhi alur permainan tim. Data mencatat bahwa dalam satu pertandingan melawan Barcelona, dia kalah dalam delapan kali posisi offside. Menunjukkan bahwa Mbappe kesulitan mengatur timing dan posisi ketika melaju ke depan.

Perlunya Dukungan dan Penyesuaian Strategi

​Sadar akan kesulitan yang dihadapi Kylian Mbappe, pelatih Carlo Ancelotti dan staf teknik Real Madrid perlu melakukan penyesuaian strategi yang lebih mendalam untuk meningkatkan performanya.​

Pendekatan taktis yang fleksibel sangat diperlukan agar Mbappe dapat berfungsi secara optimal di lapangan. Ancelotti sebaiknya mengeksplorasi berbagai formasi dan pengaturan yang memberikan ruang bagi Mbappe untuk berlari dan bergerak bebas, mirip dengan yang ia lakukan di Paris Saint-Germain.

Penyesuaian ini tidak hanya akan membantu Mbappe menemukan kembali ritme permainan dan kepercayaan dirinya sebagai pencetak gol. Tetapi juga memungkinkan tim untuk memanfaatkan sepenuhnya segala potensi yang dimilikinya.

Selain penyesuaian strategis, dukungan dari pemain senior di dalam tim juga sangat penting untuk kesuksesan Mbappe. Pemain seperti Toni Kroos, yang memiliki pengalaman luas di level tertinggi, dan Vinicius Junior. Yang menjadi rekan serangannya, diharapkan dapat menjalin komunikasi yang baik dan saling mendukung di lapangan.

Sinergi antara pemain senior dan junior akan menciptakan suasana yang nyaman bagi Mbappe, sehingga ia dapat beradaptasi dengan lebih cepat. Memastikan bahwa semua anggota tim memahami cara beradaptasi. Dengan kedatangan pemain bintang baru seperti Mbappe sangat penting dalam membangun harmoni dan mengoptimalkan performa tim secara keseluruhan.

Harapan Ke Depan

Melihat ke depan, banyak penggemar dan pengamat sepak bola berharap bahwa Mbappe akan segera menemukan kembali performa terbaiknya di Madrid. Dengan waktu dan bimbingan yang tepat, ia diharapkan dapat beradaptasi dengan perannya di klub yang baru. Struktur tim yang lebih siap untuk mendukung gaya bermainnya akan menjadi langkah positif. Ketika kepercayaan dirinya kembali, Mbappe bisa menunjukkan bakat alaminya dan mengubah ekspektasi yang mengikatnya menjadi kebanggaan bagi Madridista.

Selanjutnya, kepulangannya ke performa puncak akan membawa Madrid kembali ke jalur kemenangan. Terutama di pertandingan-pertandingan krusial melawan rival-rival kuat di Eropa. Kombinasi dari Kylian Mbappe yang bersemangat dan tim yang solid berpotensi untuk memberikan kesuksesan bagi klub, sebagaimana harapan besar yang diimpikan saat transfernya dari PSG.

Kesimpulan

Kylian Mbappe adalah bakat luar biasa yang saat ini berada di tengah perjalanan yang penuh tantangan di Real Madrid. Meskipun dihadapkan pada kesulitan dalam beradaptasi dan tekanan tinggi, ada keyakinan bahwa ia akan dapat mengatasi masa-masa sulit ini. Dengan penyesuaian dalam taktik dan dukungan dari rekan satu tim, Mbappe bisa memanfaatkan potensinya yang sesungguhnya. Pada akhirnya, perjalanan ini adalah bagian dari belajar dan tumbuh dalam karier sepak bola profesional. Dan semua mata kini menantikan momen di mana Kylian Mbappe akan kembali bersinar di lapangan hijau. Ketahui terus informasi sepak bola agar kamu tidak ketinggalan informasi menarik sepak bola lainnya.