Pep Guardiola resmi mencatat 1.000 pertandingan sebagai pelatih profesional setelah membawa Manchester City menang 3-0 atas Liverpool. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita bola menarik lainnya di FOOTBALL ASTRO.

Pencapaian ini menegaskan posisinya sebagai salah satu manajer terbesar di era modern, baik dari segi taktik maupun konsistensi meraih kemenangan. Dengan rasio kemenangan di atas 70 persen, Guardiola menjadi satu-satunya pelatih dalam sejarah dengan angka setinggi itu setelah mencapai 1.000 laga.
Raihan tersebut mengukuhkan dominasinya di berbagai kompetisi yang ia jalani, baik liga domestik hingga panggung Eropa. Dari Barcelona hingga Manchester City, setiap tim yang ditanganinya selalu tampil dengan gaya bermain dominan. Keberhasilan Guardiola bukan hanya soal trofi, tapi juga warisan taktik yang mengubah wajah sepak bola dunia.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Masuk Klub Elit Bersama Para Legenda
Sir Alex Ferguson menyambut Guardiola sebagai anggota baru “klub 1.000 laga” dengan penuh pujian, menyebut Pep sebagai pelatih yang mampu menjaga konsistensi di level tertinggi sepak bola. Seperti halnya Ferguson dan Arsène Wenger, Guardiola kini menjadi simbol kejayaan sebuah era. Ferguson tetap memegang rekor dengan 2.155 pertandingan sebelum pensiun pada 2013, sementara Wenger memiliki 1.702 laga bersama Arsenal.
Selain mereka, nama–nama besar seperti Carlo Ancelotti, Jose Mourinho, hingga Jurgen Klopp juga berada dalam daftar manajer dengan jumlah laga tinggi. Guardiola kini berada di jalur untuk mengejar para legenda tersebut, terutama dengan usia yang masih produktif untuk terus mengoleksi pertandingan dan trofi bersama Manchester City.
Baca Juga: Arsenal Kehilangan Fokus: Pelajaran Berharga dari Hasil Imbang Kontra Sunderland
Awal Perjalanan: Filosofi Cruyff dan Kejayaan Barcelona

Perjalanan Guardiola sebagai pelatih dimulai dari Barcelona B, sebelum naik menggantikan Frank Rijkaard pada 2008. Ia membawa filosofi Johan Cruyff ke level yang lebih modern, menggabungkan penguasaan bola dan tekanan tinggi yang menakutkan lawan.
Hasilnya langsung gemilang: sextuple pada musim 2008/2009, meraih enam trofi dalam satu tahun dan menorehkan sejarah. Dalam 247 laga bersama Barcelona, ia mempersembahkan total 14 trofi, termasuk dua Liga Champions. Kesuksesan itu membuat Guardiola diakui sebagai pelatih revolusioner, yang tak hanya menang tetapi juga menghibur lewat sepak bola menyerang yang terstruktur.
Dominsi di Bayern Munich hingga Masa Keemasan di City
Setelah jeda singkat, Guardiola menuju Bayern Munich dan menghadirkan pembaruan taktik di Bundesliga. Meskipun gagal meraih Liga Champions, ia tetap menguasai liga domestik melalui permainan yang agresif dan fleksibel.
Perjalanan kemudian berlanjut ke Manchester City pada 2016. Di Premier League, Guardiola membangun salah satu dinasti terkuat sepanjang sejarah liga, memecahkan rekor poin dan gelar secara beruntun.
Hingga laga ke-1.000, Guardiola telah mengumpulkan 40 trofi sepanjang karier. Pencapaian itu menjadi bukti bahwa ia bukan hanya pelatih hebat ia adalah arsitek sepak bola modern yang terus mencetak sejarah. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footballastro.com.
