Manajer Manchester City Pep Guardiola dengan tegas menyatakan bahwa musim ini merupakan musim yang buruk bagi timnya, meskipun mereka berpeluang lolos ke Liga Champions musim depan. Pernyataan ini disampaikan setelah City meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Aston Villa lewat gol Matheus Nunes di menit ke-94. FOOTBALL ASTRO, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Kemenagan tersebut mengantarkan City naik ke posisi ketiga klasemen Liga Premier dengan 61 poin. Namun, Guardiola menegaskan bahwa pencapaian ini tidak mengubah fakta bahwa musim ini jauh dari harapan. “Target utama kami adalah memenangkan Liga Premier, bukan sekadar lolos ke Liga Champions,” ujarnya.
City tertinggal 18 poin dari Liverpool yang memuncaki klasemen, sehingga mustahil bagi mereka untuk meraih gelar liga kelima berturut-turut. Guardiola mengakui bahwa konsistensi di Liga Premier adalah tolok ukur utama kesuksesan, dan musim ini timnya gagal memenuhi standar tersebut.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Kemenangan Dramatis dan Tekanan Besar
Kemenangan atas Villa menjadi momen penting bagi City dalam perburuan tiket Liga Champions. Gol kemenangan Nunes di akhir pertandingan memicu selebrasi emosional dari Guardiola, yang biasanya dikenal kalem. “Saya sangat gembira, saya harus mengakuinya,” kata pelatih asal Spanyol itu.
Pertandingan sempat berjalan alot setelah gol Bernardo Silva dibalas lewat penalti Marcus Rashford. Namun, ketajaman serangan balik City di menit-menit akhir membuahkan hasil. Kemenangan ini memberikan keuntungan psikologis sekaligus menjaga peluang City finis di empat besar.
Guardiola mengakui bahwa tekanan untuk lolos ke Liga Champions sangat besar, mengingat pentingnya kompetisi tersebut bagi finansial dan prestise klub. “Jika kami bisa memenangkan empat laga tersisa, itu akan sangat berarti,” ujarnya.
baca Juga: Mantan Pelatih Brasil Tite Mengambil Jeda Istirahat Demi Kesehatan Mental
Persaingan Ketat Empat Besar Liga Premier
Perburuan tempat di Liga Champions masih sangat ketat, dengan hanya selisih empat poin antara posisi ketiga (Man City, 61 poin) dan ketujuh (Aston Villa, 57 poin). Nottingham Forest, Newcastle, dan Chelsea juga masih bersaing ketat untuk meraih tiket kompetisi elit Eropa tersebut.
City memiliki keuntungan karena nasib masih di tangan mereka sendiri. Empat kemenangan dari sisa laga akan memastikan mereka finis di posisi empat besar. Namun, rival seperti Villa dan Newcastle juga masih memiliki peluang, meski harus bermain lebih konsisten.
Kekalahan dari Villa menjadi pukulan bagi ambisi Unai Emery untuk membawa timnya kembali ke Liga Champions. Namun, manajer asal Spanyol itu tetap optimistis. “Masih ada pertandingan tersisa, dan kami akan berjuang sampai akhir,” tegas Emery.
Refleksi Musim dan Harapan ke Depan
Bagi Manchester City, musim ini bisa dibilang sebagai kemunduran setelah dominasi mereka dalam beberapa tahun terakhir. Gagal mempertahankan gelar Liga Premier dan tersingkir lebih awal di Liga Champions menjadi bukti bahwa standar mereka belum tercapai.
Namun, lolos ke Liga Champions musim depan tetap menjadi target realistis yang harus dicapai. Jika berhasil, ini akan menjadi musim ke-15 berturut-turut City bermain di kompetisi elit Eropa tersebut—prestisi yang patut dibanggakan meski musim ini dianggap kurang sukses.
Guardiola menegaskan bahwa timnya akan berusaha menutup musim dengan baik, termasuk lewat semifinal Piala FA melawan Nottingham Forest. “Kami harus bangkit dan menunjukkan karakter sebagai tim besar,” pungkasnya. Dengan empat laga tersisa, City masih bisa menyelamatkan musim yang penuh tantangan ini. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballastro.com.