Pelatih Olympique de Marseille, Roberto De Zerbi, baru-baru ini mengungkapkan niatnya untuk mundur dari jabatan sebagai pelatih setelah timnya mengalami kekalahan mengejutkan 3-1 di kandang melawan AJ Auxerre.
Kekalahan ini menambah daftar hasil buruk di Stade Velodrome, di mana Marseille hanya meraih satu kemenangan dari lima pertandingan kandang di Ligue 1 musim ini. De Zerbi menyatakan bahwa jika dirinya dianggap sebagai masalah, ia siap untuk meninggalkan klub.
Kekalahan Marseille melawan Auxerre
Kekalahan melawan Auxerre terjadi pada Jumat malam dan menjadi sorotan utama dalam perjalanan karir De Zerbi di Marseille. Timnya kini berada di posisi ketiga klasemen Ligue 1, namun performa buruk di kandang sangat mencolok. Dalam dua pertandingan terakhir, Marseille kebobolan enam gol, yang semakin memperburuk situasi pelatih asal Italia itu. De Zerbi mengakui, “Ini adalah tanggung jawab saya. Saya tidak bisa membuat pemain bermain seperti yang saya lihat dalam latihan dan pertandingan tandang”.
Pernyataan Berani Roberto De Zerbi
Setelah pertandingan, De Zerbi tidak ragu untuk menyampaikan perasaannya secara terbuka. Ia mengatakan, “Jika saya adalah masalahnya, saya siap untuk pergi. Saya akan mengembalikan kontrak dan meninggalkan uang”. Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya situasi yang dihadapi oleh pelatih berusia 45 tahun tersebut. Ia menegaskan bahwa bermain di Velodrome adalah sebuah kehormatan dan ia ingin mentransfer semangat itu kepada pemainnya.
Baca Juga: Alexandre Lacazette Pimpin Lyon Raih Kemenangan atas St Etienne
Perbandingan Performa Kandang dan Tandang
Performa Marseille di kandang sangat kontras dengan penampilan mereka saat bermain tandang. Di kandang, mereka hanya meraih satu kemenangan dari lima pertandingan, sementara saat bermain tandang, mereka berhasil memenangkan lima dari enam pertandingan yang telah dilakoni. Selain itu, rata-rata gol yang kebobolan di kandang mencapai tiga gol per pertandingan, sedangkan saat tandang, angka tersebut jauh lebih sedikit. Meskipun Marseille masih berada di jalur untuk kompetisi Eropa, masalah di kandang bisa menjadi penghalang besar bagi ambisi mereka.
Dampak Kekalahan Terhadap Tim
Kekalahan ini tidak hanya berdampak pada posisi klasemen tetapi juga pada mentalitas tim. De Zerbi menekankan pentingnya membangun tim yang kuat dan dinamis, namun ia merasa kesulitan untuk menerjemahkan latihan yang baik ke dalam performa saat bermain di kandang. “Saya datang ke Marseille untuk bermain di Velodrome dan memberikan segalanya,” ungkapnya. Dengan tekanan yang semakin meningkat, masa depan De Zerbi sebagai pelatih Marseille kini berada dalam ketidakpastian.
Masa Depan Roberto De Zerbi di Marseille
Dengan ancaman mundur dari jabatan sebagai pelatih Marseille yang dilontarkan oleh Roberto De Zerbi, banyak yang bertanya-tanya tentang masa depannya di klub. Apakah manajemen Marseille akan mendukung pelatih yang baru menjabat selama empat bulan ini? Atau akankah mereka mencari pengganti jika situasi tidak membaik? Sementara itu, Marseille akan menghadapi RC Lens pada 23 November mendatang, sebuah laga penting yang bisa menentukan kelanjutan karir De Zerbi.
Dalam dunia sepak bola, hasil akhir sering kali menjadi penentu nasib seorang pelatih. Dengan tantangan yang ada di depan mata, semua mata kini tertuju pada Roberto De Zerbi dan kemampuannya untuk membalikkan keadaan sebelum terlambat.
Simak dan ikuti terus informasi sepak bola liga Prancis ( Ligue 1 ) terbaru secara lengkap hanya di Ligue 1.